- Kemendag Dorong Pelaku Usaha dan Eksportir Manfaatkan Kemudahan Ekspor
- Sukses Hadapi Krisis, BNI Sabet 5 Penghargaan Dari Infobank
- Ketua Dan Pengurus DPD KNPI Kabupaten Barito Utara Resmi Di Lantik
- Antisipasi Banjir, Bersama Forkopimda, Kodim 0506/Tgr Bersihkan Kali Sipon
- Peringati Hari Disabilitas Internasional Bakrie Amanah dan PT SEAPI Beri Santunan
- DPR RI Ingatkan Pemerintah Belum Ada Daerah Yang Memiliki Kemandirian Ekonomi
- Polres Blitar Kota Terjunkan 252 Personel Amankan Pertandingan Penyisihan Liga 3 di Stadion Gelora Penataran
- Bupati Asahan Membuka Musorkab Koni Asahan
- Asisten Perekonomian dan Pembangunan Serahkan Buku Tabungan Dana Pinjaman Bergulir
- Antisipasi Banjir, Personil Koramil 04/Cikupa Bersihkan Sungai Cirarab Kab Tangerang
Capres Ganjar Pranowo Sowan ke JK, Diskusi Soal Netralitas Aparat Negara di Pemilu 2024

Keterangan Gambar : Ganjar Pranowo menyambangi kediaman Wakil Presiden RI Ke-10 dan Ke-12, Jusuf Kalla.
MEGAPOLITANPOS.COM, Jakarta - Calon Presiden (Capres) 2024 nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyambangi kediaman Wakil Presiden RI Ke-10 dan Ke-12, Jusuf Kalla, di kawasan Brawijaya, Jakarta Selatan. Minggu, kemarin (19/11/2023).
Pantauan di lokasi, Ganjar Pranowo tiba sekitar pukul 16.02 WIB dan langsung disambut oleh Jusuf Kalla. Tampak turut mendampingi Ganjar Pranowo, Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid, dan Ketum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo.
Dari informasi yang diperoleh, pertemuan berlangsung sekitar satu jam itu, diantaranya berdiskusi terkait netralitas aparat negara di Pemilu 2024.
Baca Lainnya :
- Diguyur Hujan, Puluhan Ribu Warga Tetap Bertahan Ikuti Tangerang Bersalawat 0
- Tim Gabungan Polres Blitar Kota Gelar Patroli Skala Besar Jaga Kondusifitas Wilayah0
- Kapolres Metro Tangerang Kota Ajak Tokoh di Kabupaten Tangerang Jaga Kondusifitas Pemilu 20240
- Arief Ajak Paguyuban Masyarakat Kebumen Ikut Sosialisasikan Program-Program Pemkot Tangerang0
- Danramil 07/Pondok Aren Dampingi Walikota Tangsel Kunjungi Stand Kuliner dan Parade Kebaya HUT Ke 25 Tangsel0
"Kita harapkan dalam situasi seperti ini maka peranan aparat pemerintah, apakah itu di pemerintahan, kepolisian, TNI, dan seluruh aparat negara, betul-betul melaksanakan pemilu secara baik, aman, dan netral,” ujar Jusuf Kalla mengawali keterangannya kepada wartawan.
Menurut JK (sapaan singkat Jusuf Kalla), Indonesia dapat menjadi negara maju pada 2045 apabila Pemilu 2024 berjalan baik dan aparat negara mampu tetap bersikap netral.
"Tapi apabila diberikan contoh yang tidak baik pada tahun 2024, maka akan melahirkan ketidakadilan pada tahun-tahun berikutnya,” imbuhnya.
Dia pun mengatakan dirinya kemungkinan berbeda pilihan dengan Ganjar, tapi keduanya sama-sama ingin memilih yang terbaik untuk bangsa dan negara.
"Kita bisa berbeda pilihan politik, tapi kita tidak berbeda dalam pilihan negara,” ujar JK, dikutip dari antaranews.
Lanjut JK juga mengingatkan pentingnya netralitas dan akan dampak hukumannya bagi aparat yang tidak netral.
"Berat sekali hukumannya, bukan saja hukuman dunia, hukuman akhirat bagi siapa saja yang melaksanakan pemilu ini tidak sebaik-baiknya, seadil-adilnya,” cetus JK.
Karena, menurut JK, mereka telah melanggar sumpah jabatan apabila melakukan hal tersebut.
"Sumpah semua pejabat, sumpah semua aparat, selalu berbunyi akan taat kepada undang-undang, dan akan melaksanakan segala tugasnya dengan sebaik-baiknya, dengan seadil-adilnya. Itu semua diucapkan di sumpah pejabat,” pungkasnya.
JK berharap Pemilu 2024 dapat berjalan dengan baik dan aman, serta aparat negara tetap bersikap netral.
"Yang penting ialah kita harapkan dalam situasi seperti ini maka peranan aparat pemerintah, apakah itu di pemerintahan, di kepolisian, TNI, dan seluruh aparat negara, betul-betul melaksanakan pemilu secara baik, secara aman, dan netral,” lugas JK.
Sementara capres Ganjar Pranowo mengklaim diskusi tersebut bukan ajakan agar Jusuf Kalla mendukungnya.
"Kami nggak mengajak (untuk mendukung) kok, kita silaturahmi aja,” kata Ganjar Pranowo kepada wartawan usai pertemuan.
Namun Ganjar mengaku tak keberatan apabila JK memberikan dukungan padanya.
"Tadi beliau sampaikan pilihan boleh beda, dan ini rasa-rasanya pilihannya Pak JK akan beda dengan saya. Tapi kalau nanti dukung saya juga boleh Pak,” tukasnya. ** (Anton)
