IDAI Rekomendasikan Jadwal Imunisasi Anak Umur 0-18 Tahun

By Achmad Sholeh(Alek) 29 Mei 2023, 16:43:53 WIB Kesehatan
IDAI Rekomendasikan Jadwal Imunisasi Anak Umur 0-18 Tahun

Keterangan Gambar : Poto Istimewa


Megapolitanpos.com, Jakarta- Berikut informasi terkait jadwal imunisasi anak umur 0-18 tahun, update terbaru dari rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Kesehatan menjadi hal yang sangat diinginkan oleh semua mahkluk yang ada di bumi, karena jika tubuh sehat maka seseorang tetap bisa menjadi produktif menjalankan aktivitas sehari-hari.

Mengacu pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dijelaskan bahwa Kesehatan merupakan suatu keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Baca Lainnya :

Kehidupan yang sehat tentunya dimulai dari keluarga. Memiliki keluarga yang sehat dapat diwujudkan salah satunya dengan cara memberikan imunisasi kepada anak sedini mungkin. Tujuan diberikannya imunisasi kepada anak adalah tubuh anak akan lebih mampu menghadapi dan mengalahkan infeksi penyakit.

Kementerian Kesehatan telah menerapkan imunisasi rutin lengkap untuk anak usia 0-18 tahun.

Atas dasar ini lah, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menerbitkan rekomendasi jadwal imunisasi berdasarkan hasil perkembangan penelitian imunisasi secara global.

Berikut rekomendasi jadwal imunisasi anak usia 0-18 tahun :

1. Vaksin Hepatitis B (HB)

Vaksin Hepatitis B (HB) monovalen disuntikkan intramuscular kepada bayi segera setelah lahir sebelum berumur 24 jam, didahului penyuntikan vitamin K1 minimal 30 menit sebelumnya.

2. Vaksin polio

Vaksin polio oral (bOPV) diteteskan ke mulut bayi ketika akan pulang. Jadwal pemberian vaksin polio lengkap terdiri dari bOPV saat lahir, 3x bOPV dan minimal 2x IPV , sesuai panduan Kemenkes pada usia 4 dan 9 bulan.

3. Vaksin BCG

Vaksin BCG disuntikkan intrakutan segera setelah lahir atau sebelum berusia 1 bulan.

4. Vaksin DTwP atau DTaP disuntikkan intramuskular mulai usia 6 minggu. DTaP dapat diberikan pada usia 2,3,4 bulan atau 2,4,6 bulan. Booster pertama pada usia 18 bulan, Booster berikutnya usia 5-7 tahun dan 10-18 tahun.

5. Vaksin Haemophilus Influenzae B

Vaksin HIB diberikan pada usia 2,4,6 bulan atau 2,3,4 bulan dan usia 18 bulan.

6. Vaksin Pneumokokus (PCV)

Vaksin PCV disuntikkan intramuskular pada usia 2,4,6 bulan dengan booster pada usia 12-15 bulan. Jika belum diberikan pada usia 7-12 bulan, berikan PCV 2 kali dengan jarak minimal 1 bulan dan booster pada usia 12-15 bulan dengan jarak 2 bulan dari dosis sebelumnya.

Jika belum diberikan pada usia 1-2 tahun, berikan PCV 2 kali dengan jarak minimal 2 bulan. Jika belum diberikan pada usia 2-5 tahun, PCV10 diberikan 2 kali dengan jarak 2 bulan, PCV 13 diberikan 1 kali.

7. Vaksin Rotavirus (RV)

Vaksin RV monovalent (RV1) diteteskan ke dalam mulut diberikan dalam 2 dosis. Dosis pertama usia 6-12 minggu. Dosis kedua dengan interval minimal 4 minggu paling lambat usia 24 minggu.

Vaksin RV pentavalent (RV5) diberikan dalam 3 dosis. Dosis pertama, pada usia 6-12 minggu, interval antar dosis 4-10 minggu, dosis ketiga paling lambat usia 32 minggu.

8. Vaksin Influenza

Vaksin influenza disuntikkan intramuskular mulai usia 6 bulan. Untuk suntikan pertama dimulai dari usia 6 bulan- 8 tahun. Selanjutnya pengulangan setiap tahun 1 kali pada bulan yang sama menggunakan vaksin yang tersedia.

9. Vaksin MR dan MMR

Vaksin MR disuntikkan subkutan mulai umur 9 bulan, dosis kedua umur 15-18 bulan, dosis ketika umur 5-7 tahun. Bila sampai usia 12 bulan belum diberikan MR, maka dapat diberikan MMR mulai usia 12-15 bulan, dengan dosisi kedua 5-7 tahun.

10. Vaksin Japanese Enchepalitis (JE)

Vaksin JE disuntikkan subkutan, untuk anak yang tinggal di daerah endemis atau yang akan bepergian ke daerah endemis selama 1 bulan atau lebih.

Dosis pertama mulai usia 9 bulan, dosis penguat (untuk yang tinggal di daerah endemis) diberikan 1-2 tahun kemudian untuk perlindungan jangka panjang.

11. Vaksin Varisela

Vaksin varisela disuntikkan subkutan mulai usia 12-18 bulan.Pada usia 1-12 tahun, diberikan 2 dosis dengan interval 6 minggu sampai 3 bulan. Untuk usia 13 tahun atau lebih interval 4-6 minggu.

12. Vaksin Hepatitis A

Vaksin Hepatitis A disuntikkan intramuskular mulai usia ≥ 12 bulan dan diberika dalam 2 dosis dengan interval 6-18 bulan.

13. Vaksin tifoid

Vaksin tifoid polisakarida disuntikkan intramuskular mulai usia 2 tahun, diulang tiap 3 tahun.

14. Vaksin Human Papilloma Virus (HPV)

Vaksin HPV disuntikkan pada anak perempuan secara intramuskular pada usia 9-14 tahun. 2 dosis interval 6-15 bulan, atau pada BIAS SD dosis pertama kelas 5 dan kedua kelas 6.

15. Vaksin Dengue

Vaksin Chimeric Yellow Fever Dengue (CYD) disuntikkan intramuskular pada usia 9-16 tahun, 3 dosis interval 6 bulan. Diberikan pada anak yang pernah sakit dengue yang dikonfirmasi dengan deteksi antigen atau tes serologi.

Demikianlah  Semoga bermanfaat.***(AS).





  • Menkes Sebut Kasus Cacar Monyet Mengalami Peningkatan di Indonesia

    🕔14:38:48, 07 Nov 2023
  • Dr. Abraham Tegaskan, Penyebab Kemandulan Bukan Karena Air Galon

    🕔22:04:04, 03 Okt 2023
  • Berbagi Tips Sehat di Saat Musim Kemarau, Hindari Resiko Gangguan Kesehatan

    🕔14:43:59, 28 Sep 2023
  • Kemenkes RI Sebut Tugas Komunitas TB Army Melacak Pasien Terdiagnosis TBC RO yang Belum Mulai Pengobatan

    🕔05:51:41, 30 Agu 2023
  • JIP Adakan Media Brief Advocate For Health, Ending AIDS 2030

    🕔11:00:53, 29 Agu 2023