- MenKopUKM Tekankan Pentingnya Edukasi dan Literasi Konsumen di Pasar Ekonomi Digital
- Tingkatkan Pendampingan Koperasi, LPDB-KUMKM Optimalkan Program Inkubator Wirausaha di Sumsel
- Kadivhumas Sampaikan Apresiasi Kapolri ke Anggota yang Jadi Penggali Kubur
- Babinsa Desa Sasak Hadiri Musyawarah RKPDes
- Wakil Bupati Asahan Resmikan Kantor Balai Desa Air Genting
- Pemkab Asahan Ikuti Peuncuraan Aplikasi Literasi Permata
- Perwakilan Kota Tangerang, Kelurahan Nusajaya Dapat Penilaian Penjaringan Prestasi dari Kemendagri
- Babinsa Koramil 14/Panongan Dampingi Pompanisasi Lahan Pertanian
- Launching Tim Persikota, Pabung Kodim 0506/Tgr: TNI Siap Dukung Keamanan dan Kesuksesan Persikota
- Pererat Silaturahmi Dandim 1013 Muara Teweh Undang Insan Pers Kabupaten Barito Utara
Tanda-tanda Diabetes Pada Anak
Keterangan Gambar : foto:doc megapolitanpos.com
Megapolitanpos.com: Diabetes
melitus adalah penyakit kronik karena gangguan kerja dari insulin.
Kondisi ini bisa terjadi sejak masih anak-anak, terutama untuk diabetes
tipe 1. Karena itu kenali gejala-gejala diabetes pada anak.
Diabetes
tipe 1 pada anak-anak adalah kondisi pankreas yang tidak lagi
menghasilkan insulin sehingga anak memerlukan bantuan agar bisa bertahan
hidup.
Insulin yang hilang ini bisa digantikan dengan suntikan
atau pompa insulin. Jenis diabetes ini dulu dikenal dengan nama diabetes
remaja atau diabetes yang tergantung dengan insulin.
Seperti
dikutip dari Mayo Clinic, Senin (17/5/2010) tanda-tanda dan gejala dari
diabetes tipe 1 biasanya berkembang dengan cepat.
Beberapa tanda berikut adalah:
1. Terjadi peningkatan rasa haus dan sering buang air kecil.
Kelebihan gula yang menumpuk di aliran darah anak akan membuat cairan
ditarik ke jaringan, hal ini kemungkinan akan membuat anak menjadi haus.
Akibatnya anak minum dan buang air kecil lebih sering dari biasanya.
2. Anak selalu merasa lapar. Karena tidak adanya jumlah insulin yang
cukup, maka gula yang diasup tidak akan bisa masuk ke dalam sel.
Akibatnya organ akan kehabisan energi dan memicu rasa lapar yang terus
menerus.
3. Penurunan berat badan. Meskipun anak makan melebihi
biasanya, tapi anak-anak tetap kehilangan berat badannya. Tanpa adanya
asupan energi dari gula, maka jaringan otot dan cadangan lemak akan
menyusut. Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan seringkali
menjadi gejala pertama yang diperhatikan.
4. Anak-anak menjadi mudah lelah dan lesu. Hal ini disebabkan sel-sel sangat kekurangan asupan gula.
5. Anak menunjukkan perilaku yang tidak biasa. Anak-anak dengan
diabetes tipe 1 yang belum terdiagnosis seringkali menjadi mudah marah
atau tiba-tiba menjadi murung dan kesal.
6. Penglihatan yang
kabur. Jika gula darah anak terlalu tinggi, maka cairan dapat ditarik
dari lensa mata sehingga mempengaruhi kemampuan anak untuk bisa fokus
dengan jelas.
7. Infeksi jamur. Adanya infeksi jamur pada alat kelamin bisa menjadi tanda pertama dari diabetes tipe 1 pada anak perempuan.
Pada
bayi dan anak-anak yang masih kecil, indikasi pertama dari diabetes
tipe 1 kemungkinan infeksi jamur yang menyebabkan ruam popok parah dan
jauh lebih buruk dari sekedar merah, bengkak atau ruam kulit biasa.
Selain itu kelesuan, dehidrasi dan sakit perut juga dapat
mengindikasikan diabetes tipe 1.
Pengobatan untuk diabetes tipe 1
adalah komitmen seumur hidup karena membutuhkan pemantauan gula darah
secara rutin, pola makan yang sehat dan olahraga secara teratur bahkan
untuk anak-anak.
Karena anak-anak akan terus tumbuh dan mengalami
perubahan, sehingga kemungkinan diperlukan dosis atau jenis insulin
yang berbeda serta pola makan yang berubah.
Pemantauan kadar gula
darah harus dilakukan secara rutin, hal ini penting untuk mencegah anak
mengalami hipoglikemia (kadar gula darah yang terlalu rendah) atau
hiperglikemia (kadar gula darah yang terlalu tinggi) akibat penggunaan
insulin yang tidak tepat. Karena kedua kondisi ini bisa memicu timbulnya
komplikasi diabetes.
Anak-anak tidak bisa diberikan diet makanan
yang ketat, karena anak tetap membutuhkan banyak buah, sayuran,
biji-bijian, makanan tinggi gizi dan rendah lemak serta produk hewani
yang lebih sedikit. Mengonsumsi makanan yang manis boleh jika sesekali
saja, selama masih termasuk dalam recana pola makan anak (plan meal).
Ajaklah
anak untuk mendapatkan aktivitas fisik yang teratur, tapi ingat bahwa
aktivitas fisik bisa mempengaruhi kadar gula darah hingga 12 jam setelah
latihan. Karenanya jika ingin memulai aktivitas yang baru, periksalah
kadar gula darah lebih sering dari biasanya untuk melihat bagaimana
tubuh bereaksi terhadap kegiatan tersebut.
Meskipun diabetes tipe
1 ini membutuhkan perawatan yang konsisten, tapi seiring kemajuan
teknologi dalam memantau kadar gula darah dan pengiriman insulin bisa
memudahkan monitoringnya. Dengan perawatan yang tepat, anak-anak dengan
diabetes tipe 1 bisa memiliki harapan untuk hidup lebih lama.(detik
health)