- Hadir di Indonesia Week Hong Kong 2024, wondr by BNI Lebih Dekat dengan Diaspora Indonesia di Hong Kong
- Nur Setia Alam PTUN-kan Pansel Kompolnas Karena Merasa Dizalimi
- Heru Pujihartono: Pegulat Jakarta Harus Go International
- MenKop Dukung Inkud Perkuat Kerja Sama dengan Singapura, Malaysia, dan China di Sektor Pertanian
- KETUA DPP PKS: Pertumbuhan Ekonomi Melambat Dampak Lesunya Perekonomian Nasional
- Sebanyak 231 Anggota KPPS Kelurahan Melayu Mengikuti Pelantikan dan Sumpah Janji, Sukseskan Pilkada 2024
- Babinsa Sukamanah Menghadiri Pelantikan KPPS di Stadion Mini
- Tenaga Pendidik Marbot Hafidz Hafidhoh Keluarga Praejahtera Kecamatan Selorejo Terima Bantuan Rutin dari Baznas
- DPR RI Apresiasi Strategi KemenKop Dalam Memperbaiki Citra Koperasi
- Dukung Asta Cita Presiden Prabowo, MenKop Paparkan 12 Prioritas
2 dari 5 Pelaku Aksi Pembubaran Paksa Diskusi Diaspora di Hotel Kemang Jadi Tersangka
MEGAPOLITANPOS.COM, Jakarta - Tim Gabungan dari Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Selatan berhasil menangkap lima orang terkait pembubaran paksa diskusi diaspora yang terjadi di Hotel Kemang, Jakarta Selatan, pada Sabtu 28 September 2024.
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Djati Wiyoto Abadi mengatakan, dari lima orang itu, ada dua yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Diantaranya adalah inisial FEK, ini selaku koordinator lapangan," ucapnya, dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Minggu (29/9/2024).
Baca Lainnya :
- Hadir di Indonesia Week Hong Kong 2024, wondr by BNI Lebih Dekat dengan Diaspora Indonesia di Hong Kong
- Nur Setia Alam PTUN-kan Pansel Kompolnas Karena Merasa Dizalimi
- Heru Pujihartono: Pegulat Jakarta Harus Go International
- MenKop Dukung Inkud Perkuat Kerja Sama dengan Singapura, Malaysia, dan China di Sektor Pertanian
- KETUA DPP PKS: Pertumbuhan Ekonomi Melambat Dampak Lesunya Perekonomian Nasional
Djati mengatakan tersangka lain ialah GW yang diduga melakukan perusakan di lokasi. Sementara tiga orang lainnya, yakni JJ, LW, dan MDM, masih dilakukan pemeriksaan dan pendalaman.
"Dari lima para pelaku yang sudah kita amankan, kita akan lakukan pendalaman dan tim masih bekerja untuk mencari para pelaku-pelaku lainnya," kata Djati.
Selanjutnya Djati menyebutkan dari hasil pemeriksaan, dalam pembubaran paksa acara tersebut tersangka berdalih diskusi yang dihadiri sejumlah tokoh itu tak berizin.
"Kelompok masyarakat yang mengatasnamakan Forum Cinta Tanah Air sekitar 30 orang. Mereka melakukan aksi menuntut untuk membubarkan kegiatan diskusi yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan diaspora dengan alasan tidak ada izin, memecah belah persatuan dan kesatuan dan sebagainya," sebutnya.
Djati menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberi toleransi terhadap aksi premanisme. Polda Metro Jaya, lanjut dia, akan menindak tegas para pelaku yang terlibat.
"Ini adalah sebagai pertanggungjawaban Polda Metro Jaya, komitmen kami yang terkait dengan insiden yang terjadi kemarin, kami tidak mentolerir segala bentuk premanisme kemudian aksi anarkis yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat dengan dalil apa pun. Entah itu mau membubarkan," ujar Djati.
"Ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kami jajaran Polda Metro Jaya berkomitmen untuk menghilangkan segala bentuk pelanggaran kejahatan yang dilakukan kelompok masyarakat seperti yang terjadi kemarin," imbuhnya.
Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 170 KUHP juncto Pasal 406 KUHP dan tersangka penganiayaan dijerat dengan Pasal 170 KUHP juncto Pasal 351 KUHP. ** (Anton)